Provokasi dan pelecehan masyarakat Barat terhadap umat Islam tak jua berhenti. The Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengungkap rencana gereja-geraja di Florida membakar Alquran dalam sebuah acara yang diberi tajuk: International Burn A Koran Day’. Acara yang diprakarsai World Dove Outreact Center ini nantinya mengagendakan pembagian Aquran kepada setiap jamaah gereja, masyarakat umum, penegak hukum, dan pers. Setelah dibagikan, Alquran tersebut bakal dibakar pada momen peringatan tragedi 11/9.
Perwakilan organisasi tersebut mengatakan akan membakar Alquran di luar gereja pada tanggal 11 September. Mereka juga meminta dukungan masyarakat AS untuk memasyarakatkan ide pembakaran Alquran tersebut. Tak semua gereja mendukung gerakan dan ide gila ini. Beberapa perwakilan gereja di sana secara tegas menolak hal itu.
Menanggapi rencana tersebut, CAIR meminta umat Islam mencegah ide gila yang bisa merusak hubungan baik antara dunia Barat dan Islam yang selama ini terjaga. “Komunitas Muslim Amerika dan masyarakat AS seharusnya mendukung usaha untuk menghilangkan ketakutan terhadap Islam,” ungkap Direktur CAIR National Communications, Ibrahim Hooper, seperti dikutip dari OrlandoSentinel pada Rabu (21/7).
Hooper menyebut hasil riset CAIR menunjukkan gerakan anti-Islam menurun ketika seseorang memiliki akses ke informasi yang akurat tentang Islam dan dapat terhubung secara pribadi dengan komunitas Muslim. terkait hal itu, CAIR mendesak semua pihak agar saling mendukung dan memberikan pengertian untuk melawan ide pembakaran buku tersebut dengan menyelenggarakan diskusi tentang Islam dan Alquran selama Ramadhan.
Transkrip Wawancara dengan Penggagas Hari Membakar Alquran
Salah satu blog bernama Friendlyatheist mengaku sempat mewawancarai tokoh di balik ide tersebut, Pastor Terry D Jones. Berikut ini adalah transkrip wawancaranya yang diterjemahkan secara bebas dari bahasa Inggris.
Siapa audiens yang Anda tuju dengan program Hari Membakar Alquran?
Kami berharap bisa menjangkau kalangan Muslim maupun non-Muslim untuk bangkit dan sadar bahwa Alquran adalah buku penuh dusta dan hanya dalam Yesus Kristus keimanan yang sejati.
Anda pikir umat Muslim akan pindah memeluk Krsiten dengan program ini?
Ini adalah harapan dan keinginan kami agar mereka mau mempertanyakan lagi kebenaran agama mereka. Kemudian mereka akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Islam adalah setan dan hanya Kristen agama yang benar.
Saat Anda menyatakan bahwa Islam adalah duta, Anda pikir program ini adalah cara yang strategis untuk mencapai tujuan?
Ya, kami percaya ini cara yang cerdas sebab ini akan mengundang perhatian ribuan orang. Semoga ini bisa mendorong mereka mempertanyakan kembali hubungannya dengan Tuhan.
Anda khawatir dengan tuduhan menyebar kebencian? Adakah media yang mempublikasikannya dengan baik?
Tidak, kami tidak khawatir soal tuduhan menyebar kebencian, karena ini justru menyebarkan kebenaran. Kebenaran adalah cinta dan harapan akan keselamatan.
Anda takut dengan pukulan balik dari komunitas Muslim?
Pasti, karena kita sudah membuktikan bahwa Islam adalah agama kekerasan dan Muhammad mendorong kekerasan dalam Alquran.
Adakah media yang melaporkan acara ini secara tidak benar? Akankah Anda mengatur pemahaman atas isu tertentu?
Kami sudah dituduh rasis. Kami tidak menyerang ras. Dengan kata lain, kami tidak menyerang Muslim. Kami mencintai Muslim dan berharap mereka bersedia gabung dengan jalan keselamatan yang sebenarnya. Yang kami serang adalah Islam, agama, dan sistem politik berdasar syariah Islam.
Anda sebut program ini sebagai even internasional. Adakah kelompok atau gereja lain yang bergabung dengan Anda?
Kami sudah mendapat tanggapan dari seluruh dunia. Ya, kami berharap ratusan orang bisa hadir.
Akankah Anda dukung jika kelompok Muslim (atau atheis) yang merasa Kristen sebagai masalah dan berencana untuk membakar Injil?
Tentu saja, kami tidak akan mendukungnya. Tapi kami akan mendukung hak mereka untuk memiliki kebebasan berekspresi.
Apa tanggapan Anda jika ada umat Kristen yang merasa acara ini justru merugikan?
Ini adalah cara yang sudah kami pilih. Untuk umat Kristen yang tidak setuju, kami dukung mereka untuk menjalankan caranya dalam menyebarkan agama. (30 Juli 2010)
Para Tokoh Agama Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur’an Sedunia
Para tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Peduli Pluralisme mengecam rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia memperingati 9 tahun robohnnya World Trade Center pada 11 September 2001.”Kami mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia,” kata Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia(MUI) Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin sore.
Rencana aksi pembakaran Al-Quran sedunia dilakukan oleh kelompok yang menamakannya dirinya Dove World Outreach Center berkantor di Florida, Amerika Serikat.Menurut Slamet, rencana pembakaran Al-Quran sedunia tidak mencerminkan niat mayoritas umat kristen karena merupakan niat dari kelompok kecil masyarakat saja.
Slamet mengungkapkan, umat Islam di seluruh negara agar tidak terprovokasi dan berdoa agar rencana aksi ini tidak terjadi.”Jika aksi pembakaran Al-Quran benar-benar terjadi akan terjadi konflik yang luar biasa diseluruh negara,” ungkap Slamet.
Selanjutnya, kata Slamet, seluruh umat manusia di dunia agar mentikapi rencana aksi ini dengan membuat langkah-langkah yang konstruktif.”Harus ada dialog antar peradaban untuk menghilangkan sikap eksklusif atau tidak peduli terhadap kebersamaan,” ungkap Slamet.
Menurut Slamet, pemerintah dan pers di Amerika menanggapi pernyataan dari para tokoh agama di Indonesia yang mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran.
Ketua Gerakan Peduli Pluralisme Damien Dematra dalam kesempatan yang sama mengatakan, jika rencana aksi pembakaran Al-Quran benar terjadi bisa memicu terjadinya perang antar umat beragama.”Jika rencana aksi ini benar terjadi dampaknya akan sangat serius terhadap masyarakat di seluruh negara,” ungkap Damien.
Menurut Damien, saat ini di dunia maya melalui jejaring youtube dan facebook sekitar ratusan ribu orang telah menyatakan mendukung rencana aksi tersebut dan ini sangat berbahaya.”Saat ini tugas para pemimpin umat beragama di seluruh negara agar menenangkan situasi masyarakat,” ungkap Damien,
Menurut Damien, demi kebebasan hak asasi manusia(HAM) maka seluruh umat manusia di dunia harus melakukan sesuatu. (10 Agustus 2010)
MUI Imbau Umat Islam Tak Terprovokasi Hari Pembakaran Alquran
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan mengatakan, hendaknya masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan rencana Hari Pembakaran Al Qur`an Sedunia yang akan diadakan pada 11 September 2010.”MUI tidak akan mengeluarkan fatwa atau kecaman terhadap hal tersebut karena bukan bahasa kami, melainkan melawan dengan sikap damai,” katanya saat acara pertemuan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) dengan MUI, di kantor MUI, Jakarta, Kamis.
Amidhan juga mengatakan, belajar dari permaslahan yang sudah lalu, sebaiknya jangan terpancing karena nantinya akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang tidak perlu.”Yang merusak itu tidak menyelesaikan masalah,” tandasnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jendral MUI, Ichwan Syam juga mengatakan, MUI tidak merespon hal tersebut karena menurutnya tindakan tersebut hanyalah refleksi dari kemarahan sebagian kecil kelompok saja.”Jika umat beragama dalam keadaan sehat batin dan rohani, maka pasti tidak akan melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Selain itu, pembicara lainnya, Koordinator FABB (Forum Anti Buddha Bar), Kevin Wu juga menghimbau masyarakat agar tidak melupakan identitas bangsa yang berlandaskan “bhinneka tunggal ika”.
Kevin juga menyayangkan keresahan umat beberapa waktu lalu mengenai peletakan simbol-simbol dan lambang agama di tempat yang salah.”Jadi, provokasi pembakaran Al Qur`an tersebut jangan sampai meresahkan umat di Indonesia,” katanya.
Selain Kevin, juga hadir wakil dari tiap-tiap agama di Indonesia, diantaranya Koordinator GPP, Damien Dematra, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Sekretaris Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana Sangging.
Sebagai penutup acara tersebut, dilakukan penyerahan buku mengenai perlawanan pada Hari Pembakaran Al Quran oleh Damien kepada Amidhan. (20 Agustus 2010)
All Source from REPUBLIKA.CO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar